A Analisis Sajak-Sajak Bhre Wijaya tentang Cinta, Menunggu, Sejak kecil Bhre Wijaya sudah terbiasa menulis puisi, meskipun puisi-puisi tersebut tidak pernah dipublikasikan. Bakatnya mulai terlihat ketika pada tahun 2005 menjadi pemenang sayembara penulisan puisi Gramedia. Penyair kelahiran Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah ini sudah Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mencintai angin harus menjadi siut Mencintai air harus menjadi ricik Mencintai gunung harus menjadi terjal Mencintai api harus menjadi jilat Mencintai cakrawala harus menebas jarak Mencintaimu harus menjelma akuSapardi Damono * Mencintai angin harus menjadi siut~Sapardi ~SN~ Angin, itukah namamu? Jika iya, mengapa bilik tak pernah bosan mencintaimu Di sini tlah terbang berkali-kali, berdesing tak hanya sekali Ya, kau bawa aku bernyanyi bersama nyaring siulanmu Jadi pandaikah aku bila aku menjelmamu? Karena berkali-kali pula, berbagai prahara cinta kau tebaskan Lunglai berulang-ulang hingga batin menciut sakit Tak ubahnya Gejolak kasmaran bertubi-tubi datang dan datang kembali Sudah pantaskah aku berada di sampingmu, Angin? Jatuh dan bangun sekian kali pada satu nama;Angin * Mencintai air harus menjadi ricik ~Sapardi~ ~SN~ Air, Ya seperti itu aku mencintaimu, mengalir.. Aku pun teringat kecupan-kecupan nakalmu di musim dingin saat itu Bisikan-bisikan cintamu menyeruak, beningkan hati keruh Samudera, katamu tak bisa pisahkan kita karena Ujung-ujungnya kita kan bertemu, tak usah hirau ia bergemericik tenang atau deras “Itulah aku sebagai air, pasang surut itu hanyalah sebuah kisah tuk memenuhi perjalanan kita,”ucap kekasihku, Air.. * Mencintai gunung harus menjadi terjal ~Sapardi~ ~SN~ Gunung, benarkah harus menggapaimu menapaki curam? Bukankah kau berdiri tegak gagah untuk hanya menarik perhatianku? Jika begitu, mengapa harus ada keringat keluar dan penjuangan tiada henti? “Cinta itu perlu pembuktian. Bila pengorbananmu diberi tanda penghargaan, berarti kau cinta aku,” itu alasanmu, sayangku, wahai sang gunung. “Lalu, bagaimana pembuktianmu terhadap aku, kekasih?” tanyaku. “Aku ciptakan tebing dari kedua kakiku, sebagai penyanggah ketika kau lemah, dan tubuhku terbentang luas, aku buat untuk memelukmu erat sekaligus memberimu kenyamanan. sejuknya aku agar kita selalu berhawa kasmaran.” “Aku adalah lawan jenismu, terlahir mencintaimu, dan tak ada cinta tanpa terjal. aku pun lahir penuh terjal, biar dunia tahu, cinta itu harus menjadi kokoh sampai akhir jaman merenggut kita dari alam,” lanjutmu, pangeran gunung. * Mencintai api harus menjadi jilat ~Sapardi~ ~SN~ Ah, kobaran asmara amat bergeliat di dinding sukma Tak kuasa menahan liukan gelora, menarikku turut terbakar Cahaya menari di pusaran, tak henti merayu dan menggoda Mencintaimu, aku hangus. Namun tak pudar, melainkan tergenggam Menyatu dalam baramu. Aku dan kau menjadi Api. Meletup rongga bahagia. Di udara menari semangat tuk selalu bangun mendekap cinta dan kehidupan. Begitulah seharusnya hidup, saling menjalar satu sama lain, hanya tuk menyatu. Ya, aku dan kau, adalah satu. * Mencintai cakrawala harus menebas jarak ~Sapardi~ 1 2 Lihat Puisi Selengkapnya
PuisiHanya bisa kalian jumpai bersama 74 sajak lainnya dalam buku kumpulan puisi Sapardi yang berjudul Melipat Jarak. 4. Sajak-Sajak Kecil tentang Cinta "mencintai angin harus menjadi siut mencintai air harus menjadi ricik mencintai gunung harus menjadi terjal mencintai api harus menjadi jilat mencintai cakrawala harus menebas jarak mencintai-Mu
Critical Role Critical Role Duck Call Room Si Robertson & Justin Martin Simple Farmhouse Life Lisa Bass ClutterBug - Organize, Clean and Transform your Home Clutterbug Critical Role geekandsundry Kinda Funny Games Daily Video Games News Podcast Kinda Funny Didalam puisi Sajak Kecil Tentang Cinta ini dapat kita lihat dari bait pertama sampai akhir, seperti; suit, ricik, terjal, jilat, jarak,dan aku yang keenaman kata simbol/lambang tersebut memiliki makna tersendiri sesuai yang maksudkan oleh pengarang. d. Figurasi (transformasi pikiran dalam gambar) mekanisme mimpi ini ada dalam seni lukis atau Ilustrasi Cinta Iklan Puisi adalah suatu karya sastra tertulis dimana isinya merupakan ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantis serta mengandung irama, rima, dan ritma dalam penyusunan larik dan baitnya. Beberapa ahli modern mendefinisikan puisi sebagai perwujudan imajinasi, curahan hati, dari seorang penyair yang mengajak orang lain ke dunianya’. Meskipun bentuknya singkat dan padat, umumnya orang lain kesulitan untuk menjelaskan makna puisi yang disampaikan dari setiap baitnya. Puisi sendiri memiliki banyak makna yang mendalam, mulai dari diskusi tentang kehidupan, cinta, hubungan, dan lainnya. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang paling populer di semua kalangan, karena bahasa dan maknanya yang indah. Tak ayal, puisi selalu menjadi sesuatu yang menarik perhatian banyak orang. Karya sastra merupakan hasil dari pemikiran, perenungan, dan penghayatan terhadap sebuah realitas sosial yang terjadi. Dalam dunia sastra, siapasih yang tidak kenal dengan Sapardi Djoko Damono? Nama Sapardi Djoko Damono sudah tidak asing lagi terdengar dikalangan dunia sastra di Indonesia. Sapardi Djoko Damono juga biasa kita kenal sebagai sastrawan yang sangat handal. Sudah banyak karya sastra yang beliau hasilkan, baik berupa novel, cerpen, maupun sajak yang telah beliau buat. Salah satu puisi Sapardi Djoko Damono adalah “Sajak Kecil Tentang Cinta” terdapat dalam buku Sapardi berjudul “Melipat Jarak” yang diterbitkan pada tahun 2015. Pada kesembatan kali ini kupas lebih dalam makna dari puisi Melipat Jarak. Sajak Kecil Tentang Cinta Karya Sapardi Djoko Damono Mencintai angin harus menjadi siut Mencintai air harus menjadi ricik Mencintai gunung harus menjadi terjal Mencintai api harus menjadi jilat Mencintai cakrawala harus menebas jarak Mencintaimu harus menjadi aku Puisi ini mempunyai makna yang sangat dalam sekali. Puisi ini bertema cinta, lebih tepat perasaan mencintai, mencintai dengan segala resikonya, kekurangan dan kelebihan sesuatu yang kita cintai. Cinta yang dimaksud bisa saja jadi berbeda menurut penafsiran tiap orang, bisa mencintai kepada seseorang cinta orangtua terhadap anaknya atau sebaliknya, cinta kepada Allah, atau cinta seseorang terhadap lawan jenisnya. Dari larik 1—4 terdapat diksi “harus menjadi” pada larik sebelum terakhir ini muncul diksi “harus menebas”. Mencintai cakrawala harus menebas jarak. Apa sih hubungan antara cakrawala dengan jarak? Ada jarak yang sangat jauh antara bumi tempat berpijak dengan cakrawala, untuk menggapai cakrawala harus menebas jarak yang jauh bin sulit. Apakah untuk bias bersamamu aku harus melakukan Mission Impossible seperti Ethan Hunt? Larik terakhir biasanya menjadi klimaks dan Sapardi memilih “Aku” sebagai klimaks. Mencintaimu harus menjadi Aku. Setelah menghadapi berbagai hal, Sapardi berhasil menyadarkan pembaca untuk love yourself jauh sebelum era Justin Bieber dan BTS. Karena pada akhirnya dengan menjadi diri sendiri, karena sebelum mencintai orang lain harus mencintai diri sendiri. Bahwa untuk bisa mencintai sesuatu tersebut, maka kita harus siap mejadi bagian dari yang kita cintai. Jika kita mencintai Sang Pencipta berarti kita harus menjadi seperti apa yang diinginkan oleh Sang Pencipta. Begitu pula jika mencintai seseorang, kita harus menjadi diri sendiri, karena yang mencintaimu adalah AKU, bukan orang lain atau siapapun yang mencintai kamu dengan semua kelebihan dan kekuranganmu. Ikuti tulisan menarik Nurhasanah lainnya di sini.
Lalu seperti biasa Pagi akan berganti senja Dan aku masih akan menjadi kuli panen padi seperti 4 bulan lalu Sawah sawah senantiasa berhias Merubah keras
KAJIAN PUISI “SAJAK KECIL TENTANG CINTA” KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO DENGAN PENDEKATAN OBJEKTIF Sajak kecil tentang cinta Mencintai angin harus menjadi siut Mencintai air harus menjadi ricik Mencintai gunung harus menjadi terjal Mencintai api harus menjadi jilat Mencintai cakrawala harus menebas jarak MencintaiMu harus menjadi aku A. Unsur fisik 1. Tipografi Puisi ini termasuk puisi baru, dapat dilihat dari tipografinya yang berbentuk bebas. Tipografi puisi berbentuk lurus dan rata kiri. Puisi tersebut terdiri dari 1 bait 6 baris. 2. Diksi Diksi yang digunakan mengandung kata bersimbolik, sulit dipahami dan memiliki makna yang dalam. Pilihan kata yang menarik dan bahasanya begitu hidup. Setiap barisnya terdapat persamaan kata dan baris pertama sampai akhir terdapat kata “mencintai” dan “harus”. Pada baris ke 1,2,3,4 dan 5 terdapat persamaan kata yaitu kata “menjadi”. Di dalam puisi Sajak Kecil Tentang Cinta ini dapat kita lihat dari bait pertama sampai akhir, kata siut, ricik, terjal, jilat, jarak,dan aku yang keenaman kata simbol/lambang tersebut memiliki makna tersendiri sesuai yang dimaksudkan oleh pengarang. Pada baris terakhir penulis menulis kata “Mu” dengan menggunakan huruf capital pada huruf “M” yang berarti Mu yang dimaksudadalah Tuhan. 3. Irama Irama yang digunakan dalam puisi “sajak kecil tentang cinta” adalah irama yang menunjukkan rasa cinta yang luarbiasa. 4. Rima Puisi ini memiliki rima yang bebas, karena baris pada puisi ini berakhiran huruf u,i, dan a yang jatuhnya tidak berurutan. B. Unsur batin 1. Tema Puisi ini mengangkat tema tentang cinta yang saling melengkapi dan sangat luarbiasa. Penulis menunjukkan bahwa jika mencintai sesuatu kita harus menjadi bagian dari sesuatu tersebut. Seperti angin dengan siut, air dengan ricik, gunung dengan terjal, api dengan jilat, cakrawala dengan menebas jarak, dan –Mu dengan aku. Misalnya angin tanpa suit akan tetap menjadi angin namun angin akan kurang sempurna tanpa siut tersebut 2. Nada Nada yang digunakan yaitu memiliki nada rendah yang gemulai penuh dengan rasa cinta. 3. Rasa Rasa yang ada dalam puisi ini sesuai dengan tema yang terkandung, yaitu memiliki rasa cinta yang saling melengkapi dan sangat luarbiasa untuk menjadi suatu bagian yang dicintainya. 4. Amanat Amanat yang terkandung yaitu mengajarkan kita untuk memiliki rasa cinta yang sebenarnya yang saling melengkapi agar ketika kita menerapkan rasa cinta itu dapat tercipta keharmonisan dalam suatu hubungan.
SajakTentang Pak Tuaku. penegrtian sajak adalah gubahan Sastra yg berbentuk Puisi atau bentuk Karya sastra yg penyajiannya dilakukan dalam baris- baris yg teratur serta terikat, dapat juga dikatakan gubahan karya sastra yg sangat mementingkan keselarasan bunyi bahasa, baik kesepadanan bunyi, kekontrasan, juga kesamaan. Berkaitan dengan sajak, di bawah ini, ada beberapa sajak, salah satunya
Puisi Sajak Kecil tentang Cinta Karya Sapardi Djoko Damono Sajak-Sajak Kecil tentang Cinta 1 Mencintai angin harus menjadi siut mencintai air harus menjadi ricik mencintai gunung harus menjadi terjal mencintai api harus menjadi jilat. Sajak-Sajak Kecil tentang Cinta 2 Mencintai cakrawala harus menebas jarak Sajak-Sajak Kecil tentang Cinta 3 Mencintai-Mu harus menjelma aku. Sumber Ayat-Ayat Api 2000Puisi Sajak-Sajak Kecil tentang CintaKarya Sapardi Djoko DamonoBiodata Sapardi Djoko DamonoSapardi Djoko Damono lahir pada tanggal 20 Maret 1940 di Solo, Jawa Djoko Damono meninggal dunia pada tanggal 19 Juli 2020. Dengantiba-tiba, terdengar sebuah petir menyambar. Dan senja menyambutnya kembali, mengucapkan kalimat selamat datang. Dari kejauhan, senja melambaikan tangan kepada kamu yang tempo lalu mengucapkan selamat tinggal. Dengan kamu yang tempo lalu meninggalkan aku sendiri menikmati alunan lagu yang mendayu-dayu itu. Kasihan sekali kamu, duhai nona. “Mencintai angin harus menjadi siut Mencintai air harus menjadi ricik Mencintai gunung harus menjadi terjal Iklan Mencintai api harus menjadi jilat Mencintai cakrawala harus menebas jarak Mencintai-Mu harus menjadi aku” Puisi Sajak Kecil Mengenai Cinta, karya Sapardi Djoko Damono ini sudah tidak asing lagi ditelinga kita, karena puisi ini memiliki makna yang sangat dalam dan menyentuh hati para pembaca. Puisi ini terdiri dari 6 bait yang memiliki arti secara singkat mengenai pengorbanan dalam mencintai seseorang, yang harus dilakukan dalam bentuk penyamaran untuk dapat dekat kepada seseorang yang dicintai tersebut. Berikut akan dilakukan penelisikan makna yang terkandung dalam puisi karya Safardi Djoko Damono ini. “Mencintai angin harus menjadi siut”. Siut adalah suatu bunyi tiruan yang biasanya dilakukan menggunakan peluit. Angin memiliki bunyi yang sangat kuat apabila memiliki kelajuan yang sangat cepat yang hampir sama dengan bunyi suit, sehingga makna yang terkandung dalam bait ini adalah jika mencintai seseorang maka harus dapat menyamakan dirinya dengan seseorang tersebut seperti yang tergambar, yaitu salah satunya seperti bunyi tiruan peluit. “Mencintai air harus menjadi ricik." Ricik adalah suara derauan bunyi guruh yang dibawa oleh angin sebelum proses terjadinya hujan, sehingga makna dalam bait ini adalah ketika mencintai seseorang kita tidak boleh menjadi berbeda dengan dirinya, kita harus melalui berbagai proses berbagai tahapan untuk mendapatkan hati orang yang dicintai. “Mencintai gunung harus menjadi terjal.” Terjal adalah suatu keadaan jalanan yang curam dan tajam seperti yang terdapat pada suatu pegunungan ataupun jalanan, sehingga makna dalam bait ini adalah seseorang harus melalui berbagai rintangan dan tantangan yang terjal, curam, tajam dan mencekam demi orang yang dicintainya. “Mencintai api harus harus menjadi jilat." Jilat adalah pengluasan suatu wujud, sehingga makna bait ini dapat diartikan sebagai sesuatu yang menyala yang dapat menyatu antara satu dengan lainnya, menggunakan suatu ikatan seperti ikatan hati yang disatukan dalam rasa. “Mencintai cakrawala harus menebas jarak”. Menebas artinya melampaui, melewati, menembus sesuatu, sehinggga makna bait ini dapat diartikan sebagai suatu jarak antara yang mana harus berjuang untuk melewati batasan jarak baik semu maupun batasan jarak bisu untuk mendapatkan pujaan hati dimana pun kasihnya berada. “Mencintaimu harus menjelma aku”. Menjelma artinya menyerupai, seperti, tampak, sehingga makna dari bait ini dapat diartikan sebagai dalam tahapan proses mencintai seseorang, kita harus bertingkah layaknya diri sendiri, yang harus menampakan kenyataan diri dihadapan kekasihnya bahwa inilah keadaan dirinya sebenernya. Sehingga dalam hal ini apabila seseorang ingin mencintai oranglain dia harus mampu menjadi dirinya sendiri, tidak boleh menjadi wujud dan bentuk maupun sifat orang lain karena akan menipu sendiri, sehingga nantinya akan hadir di sela-sela bibir dan mengalir ke dalam sanubari untuk menipu oranglain pula. Menikmati karya Sapardi Djoko Damono seperti puisi-puisi yang ada di atas, terdiri dari berbagai pemilihan diksi, maupun ikon pilihan dari wujud benda mati ke wujud benda hidup sehingga terlihat suatu dapat diartikan sebagai kesederhanan kata yang diekspresikan menjadikan rangkaian kata-kata yang agung yang mudah untuk dipahami secara mendalam. Hal inilah yang membuat para pembaca secara bebas dapat membuka pandangan terhadap sesuatu atas apa yang telah dibaca. Lanskap alam di dalam karya Sapardi ini, memiliki makna yang sangat luas dan penuh dengan berbagai kemungkinan dalam kehidupan. Sehingga karya puisi dari Sapardi mengenai cinta ini menunjukkan sebagai bagian dari sebuah ekspresi yang dilalui oleh adanya sebuah misteri, sehingga seseorang akan berusaha untuk menerka-nerka kejadian akhir yang seolah tidak ada ujungnya. Selain mengetahui mengenai makna, dapat juga dilakukan penelisikan terhadap unsur fisik dan unsur batin yang ada di dalam makna puisi karya Sapardi ini, diantaranya yaitu Unsur fisik, unsur fisik adalah unsur yang berbentuk tulisan yang dapat diartikan seperti Tipografi penataan huruf, abstrak. Tipografi dalam puisi ini adalah berbentuk lurus dan rata kiri yang terdiri dari 1 bait 6 baris. Diksi pemilihan kata. Pemilihan kata yang digunakan mengandung kata bersimbolik, sulit dipahami dan memiliki makna yang dalam namun memiliki kemenarikan sendiri sehingga bahasanya begitu hidup. Setiap barisnya terdapat persamaan kata dan baris pertama sampai akhir terdapat kata “mencintai” dan “harus”. Di dalam puisi Sajak Kecil Tentang Cinta ini dapat kita lihat dari bait pertama sampai akhir. kata siut, ricik, terjal, jilat, jarak, dan aku yang mana setiap kata adalah sebagai bentuk simbol/lambang yang memiliki makna tersendiri sesuai yang dimaksudkan oleh pengarang. Pada baris terakhir penulis menulis kata “Mu” dengan menggunakan huruf capital pada huruf “M” yang berarti Mu yang dimaksud adalah Tuhan. Irama irama adalah suatu pengulangan bentuk yang berulang-ulang yang tersusun rapi seperti setiap diawal bait. Irama yang terdapat dalam puisi ini adalah irama yang menunjukkan rasa cinta yang luarbiasa Rima rima adalah suatu pengulangan bunyi yang berselang baik pada awal ataupun akhir bait yang letak jatuhnya tidak berurutan. Rima dalam puisi ini berbentuk seperti pada setiap bagian akhir bait dari puisi yang berakhiran huruf u,i, dan a yang memiliki keindahan tersembunyi dari sang pencipta karya. Unsur batin Tema tema adalah suatu gagasan ataupun ide pokok mengenai suatu hal yang menjadi landasan dalam penulisan puisi. Tema dari puisi karya Sapardi ini mengangkat tema tentang cinta yang saling melengkapi dan sangat luarbiasa. Penulis juga menunjukkan bahwa jika kita mencintai sesuatu, kita harus menjadi bagian dari sesuatu tersebut. Untuk lebih dekat dengan sesuatu tersebut seperti angin dengan siut, air dengan ricik, gunung dengan terjal, api dengan jilat, cakrawala dengan menebas jarak, dan –Mu dengan aku. Misalnya angin tanpa suit akan tetap menjadi angin namun angin akan kurang sempurna tanpa siut tersebut. Nada nada adalah bunyi yang beraturan dengan frekuensi tertentu. Pada puisi karya Sapardi ini menggunakan nada rendah yang memiliki rasa gemulai yang penuh dengan rasa cinta. Rasa rasa adalah sikap penyair atau pencipta pada permasalahan yang ada di dalam puisi. Rasa yang ada dalam puisi ini menggunakan penyesuaian dengan tema yang terkandung, yaitu memiliki rasa cinta yang saling melengkapi dan sangat luarbiasa untuk menjadi suatu bagian yang utuh dari yang dicintainya. Amanat amanat adalah pesan yang terkandung dalam puisi. Amanat yang terkandung dalam puisi karya Sapardi ini yaitu mengajarkan setiap orang untuk memiliki rasa cinta untuk dalam bentuk yang sebenarnya dan saling melengkapi agar ketika kita menerapkan rasa cinta itu dapat tercipta keharmonisan dalam suatu hubungan. Ikuti tulisan menarik MAHIRA RIZKY LAILATI 2020 lainnya di sini.

SajakKecil Tentang Cinta mencintai angin harus menjadi siut mencintai air harus menjadi ricik mencintai gunung harus menjadi terjal mencintai api harus menjadi jilat mencintai cakrawala harus menebas jarak mencintaiMu (mu) harus menjadi aku

“SAJAK-SAJAK KECIL TENTANG CINTA” a Poetry of Sapardi Djoko Damono mencintai angin harus menjadi siut mencintai air harus menjadi ricik mencintai gunung harus menjadi terjal mencintai api harus menjadi jilat mencintai cakrawala harus menebas jarak mencintai-Mu harus menjelma aku … ——————– Picture by Yamadipati Mayanetra Ÿ’•Ÿ’• Location Nam Song Lake, Laos —————————- Adalah dia, Lelaki yg selalu merenda kata, Menjadi bait2 syair yg indah … Adalah dia, Lelaki yg mengenalkanku, Pada Hujan di bulan Juni … Menceritakan indahnya cinta, Sekaligus kepahitan saat cinta itu pergi … Adalah dia, Lelaki yg menarikan pena nya, Demi segaris kalimat sarat makna, Tentang ke Esa an Sang Pencipta, Pada harmony semesta yg selalu saling merindu … Adalah dia, Lelaki yg telah menghantui banyak penyair2 muda, Dg karya2 sederhana nya yg penuh arti … Membuat jiwa2 muda berontak, Ingin terus menulis ungkapan rasa, Walau dg kalimat yg paling ganjil sekalipun … Adalah dia, Lelaki bernama Sapardi Djoko Damono … Yg hingga akhir hayat nya, Karyanya tak lekang oleh waktu. … Selamat jalan, Opa … Biarkan semesta menyimpan seluruh cintamu, Dalam hening keabadian ….. Depok, 19 Juli 2020

QTAlNlN.
  • i4vu2p3vl2.pages.dev/36
  • i4vu2p3vl2.pages.dev/20
  • i4vu2p3vl2.pages.dev/47
  • i4vu2p3vl2.pages.dev/123
  • i4vu2p3vl2.pages.dev/289
  • i4vu2p3vl2.pages.dev/49
  • i4vu2p3vl2.pages.dev/335
  • i4vu2p3vl2.pages.dev/101
  • i4vu2p3vl2.pages.dev/313
  • sajak sajak kecil tentang cinta